Xiaomi telah lama dikenal sebagai pemain kunci di pasar smartphone, strategi yang dibangun di atas kesuksesan perangkat entry-level yang agresif serta evolusi perangkat lunak yang berkelanjutan. Di Indonesia, salah satu tonggak sejarahnya adalah peluncuran Redmi 9A, sementara di panggung global, perusahaan kini berfokus pada penyempurnaan pengalaman pengguna melalui HyperOS 3.
Jejak Redmi 9A di Indonesia
Beberapa waktu lalu, Xiaomi Redmi 9A resmi hadir di pasar Indonesia melalui peluncuran live streaming pada 13 Agustus 2020. Ponsel ini dirancang khusus untuk menguasai segmen entry-level, menawarkan spesifikasi yang solid dengan harga yang sangat kompetitif pada masanya.
Redmi 9A ditenagai oleh chip Helio G25 (12nm) dari Mediatek, yang dipadukan dengan dua opsi RAM dan penyimpanan, yakni 2GB/32GB dan 3GB/32GB. Kapasitas penyimpanan ini juga dapat diperluas hingga 512 GB melalui slot micro SD. Salah satu nilai jual utamanya adalah baterai berkapasitas besar 5.000 mAh.
Dari segi tampilan, ponsel ini mengusung layar seluas 6,53 inci dengan resolusi HD Plus (720 x 1.600 piksel) dan rasio aspek 20:9. Layarnya menggunakan desain dot drop yang menampung kamera depan 5 MP (f/2.2). Di bagian belakang, Redmi 9A hanya dibekali satu kamera 13 megapiksel yang disusun secara vertikal bersama LED Flash. Saat diluncurkan, ponsel ini menjalankan OS Android 10 dengan antarmuka MIUI 12.
Kala itu, Redmi 9A mulai dijual pada 17 Agustus 2020 dengan harga Rp 1.199.000 untuk varian 2GB/32GB dan Rp 1.299.000 untuk 3GB/32GB, harga yang menegaskan posisinya di pasar smartphone terjangkau.
Fokus Baru: Peluncuran Global HyperOS 3
Kini, strategi Xiaomi telah berkembang melampaui sekadar perangkat keras. Perusahaan secara global mulai meluncurkan pembaruan HyperOS 3 untuk dua smartphone kelas menengah terlarisnya, POCO X7 dan Redmi Note 14 Pro. Pembaruan ini, yang hadir dengan kode rilis OS3.0.4.0.WOOMIXM dan berbasis Android 16, memberikan nuansa yang terasa lebih halus dibandingkan versi sebelumnya.
Setelah pertama kali muncul di jajaran flagship terbaru Xiaomi, sistem operasi ini sekarang menjangkau model kelas menengah yang menjadi tulang punggung basis pengguna global perusahaan.
Antarmuka Lebih Bersih dan Gerakan Halus
Pembaruan HyperOS 3 membawa tampilan yang lebih bersih secara visual. Ikon, animasi, dan menu telah disesuaikan sehingga sistem terasa lebih konsisten antar layar. Pada perangkat seperti POCO X7, yang sudah berjalan baik, penyempurnaan semacam ini dapat membuat ponsel terasa lebih ringan tanpa mengubah cara penggunaannya secara drastis.
Fokus pembaruan ini tampaknya lebih tertuju pada stabilitas daripada perubahan visual yang radikal. Pembaruan ini juga mengandalkan kerangka kerja HyperConnect baru dari Xiaomi, yang bertujuan menyelaraskan ponsel, tablet, dan perangkat lain di bawah perilaku sistem yang sama, yang diharapkan mengurangi glitch antar aplikasi dan pengaturan.
Peningkatan AI dan Performa
HyperOS 3 menyertakan peningkatan pada kecerdasan buatan (AI) di dalam perangkat. Sistem ini sekarang memproses foto lebih cepat, memprediksi tugas pengguna dengan lebih akurat, dan menangani aktivitas latar belakang dengan lebih sedikit perlambatan.
Fitur “Super Island” juga telah diperbarui agar bereaksi lebih lancar saat notifikasi muncul atau ketika pengguna berpindah antar aplikasi. Satu detail kecil namun menonjol adalah respons sentuhan; terasa sedikit lebih bersih, terutama saat melakukan gesekan cepat atau menggulir aplikasi yang berat.
Ketersediaan Pembaruan
Selain POCO X7 dan Redmi Note 14 Pro, beberapa perangkat lain sudah menjalankan HyperOS 3, termasuk seri Xiaomi 15, POCO F7 Ultra, Xiaomi Pad 7 Pro, dan beberapa model dari jajaran Redmi Note 14. Pembaruan ini diluncurkan secara over-the-air (OTA) dan akan menjangkau lebih banyak perangkat secara bertahap, tergantung pada wilayah dan persetujuan.
HyperOS 3 bukanlah desain ulang yang dramatis, namun membawa perbaikan yang cukup untuk memperpanjang masa pakai POCO X7 dan Redmi Note 14 Pro. Antarmuka yang lebih bersih dan sistem yang berjalan lebih stabil membuat penggunaan sehari-hari terasa tidak terlalu berat, sebuah pembaruan penting untuk perangkat kelas menengah.