Google kembali memperkuat ekosistem kecerdasan buatannya dengan langkah strategis ganda. Raksasa teknologi yang berbasis di Mountain View ini resmi mengintegrasikan alat pembuat aplikasi mini berbasis AI, Opal, langsung ke dalam antarmuka situs web Gemini, sekaligus memperkenalkan model bahasa terbaru mereka yang diklaim lebih cepat, Gemini 3 Flash. Langkah ini menandai fase baru dalam interaksi pengguna dengan chatbot, di mana batas antara penggunaan standar dan pengembangan aplikasi sederhana semakin tipis.
Transformasi “Vibe Coding” Menjadi Lebih Praktis
Eksperimen Google Labs bernama Opal, yang popularitasnya meroket sejak rilis awal pada bulan Juli, kini tidak lagi berdiri sebagai entitas terpisah. Integrasi ke dalam situs web Gemini memungkinkan pengguna melakukan apa yang disebut sebagai “vibe coding”—menciptakan aplikasi mini dan prompt berbasis AI langsung di dalam antarmuka obrolan. Google menyatakan bahwa setiap aplikasi mini yang dihasilkan melalui alat ini akan disimpan sebagai “Gem” baru.
Fleksibilitas fitur ini memungkinkan pengguna menciptakan asisten digital yang sangat spesifik. Sebagai contoh, pengguna dapat merancang aplikasi mini AI yang bertugas meninjau proyek atau esai, memberikan umpan balik mendalam mengenai gaya bahasa, hingga struktur konten. Gem yang telah dibuat ini kemudian dapat digunakan berulang kali sesuai kebutuhan pengguna tanpa batasan frekuensi.
Jejak Ekspansi dan Cara Mengakses Fitur
Perjalanan Opal menuju integrasi penuh terbilang cepat. Awalnya, alat ini dirilis sebagai beta publik eksklusif untuk pengguna di Amerika Serikat. Melihat respons positif, Google memperluas jangkauannya ke 15 negara pada bulan Oktober, dan secara masif ke lebih dari 160 negara pada bulan November. Lonjakan popularitas inilah yang mendorong Google untuk menyematkannya langsung ke antarmuka utama.
Bagi pengguna yang ingin mencobanya, prosesnya cukup sederhana meski saat ini baru tersedia via web dan belum masuk ke aplikasi seluler. Pengguna cukup membuka situs web Gemini, mengetuk tiga garis horizontal di pojok kiri atas untuk membuka bilah sisi, dan mencari menu “Gems”. Di sana, pengguna perlu menelusuri bagian “Gems made by Labs” di mana Opal terdaftar. Jika belum terlihat, pengguna tidak perlu khawatir karena peluncuran fitur ini dilakukan secara bertahap.
Kontrol Granular dan Peningkatan Editor Visual
Google juga tidak lupa memoles aspek teknis dari Opal. Editor visual kini menampilkan tampilan baru yang lebih transparan, di mana pengguna dapat melihat bagaimana prompt mereka diubah menjadi daftar langkah kerja yang akan dieksekusi oleh agen AI.
Fitur ini memberikan kendali yang jauh lebih mendalam. Pengguna sekarang dapat menjeda alat tersebut di tengah proses dan mengedit langkah-langkah spesifik untuk memastikan hasil akhirnya sesuai harapan. Bagi pengguna tingkat lanjut yang membutuhkan kustomisasi lebih kompleks, tersedia opsi “Advanced Editor” yang menawarkan parameter pengaturan yang lebih luas.
Standar Kecepatan Baru dengan Gemini 3 Flash
Bersamaan dengan pembaruan antarmuka, Google juga memperbarui “mesin” di balik kecerdasan buatannya. Hanya beberapa minggu setelah peluncuran model Gemini 3 yang bertenaga, perusahaan kini memperkenalkan varian yang difokuskan pada kecepatan, yakni Gemini 3 Flash. Model ini digadang-gadang membawa peningkatan kecerdasan yang signifikan dibandingkan pendahulunya, Gemini 2.5 Flash.
Berdasarkan data pengujian menggunakan alat ukur Humanity’s Last Exam (HLE) dan Simple QA Verified, performa Gemini 3 Flash sangat mengesankan. Skor yang diperoleh model ini hampir setara dengan model yang lebih berat, Gemini 3 Pro, dan bahkan dilaporkan mampu bersaing dengan GPT-5.2. Nantinya, Gemini 3 Flash akan ditetapkan sebagai model AI default di aplikasi Google Gemini, serta tersedia bagi pelanggan korporat melalui layanan Vertex AI dan Gemini Enterprise.