Microsoft Atasi Masalah Dual-Boot antara Windows dan Linux

News Today

Microsoft akhirnya menyelesaikan masalah serius yang sempat mengganggu sistem dual-boot antara Windows dan Linux, yang muncul setelah pembaruan Windows pada Agustus 2024 lalu. Masalah ini menyebabkan banyak konfigurasi dual-boot serta media booting Linux tidak dapat digunakan, karena Microsoft mencoba memblokir boot manager lama yang dianggap rentan.

Dalam catatan Windows Release Health, Microsoft menjelaskan bahwa pembaruan tersebut menambahkan pengaturan baru untuk Secure Boot Advanced Targeting (SBAT) pada perangkat yang menjalankan Windows. Tujuannya adalah memblokir boot manager lawas yang dianggap memiliki celah keamanan. Namun, akibatnya, pengguna yang menjalankan Windows dan Linux secara bersamaan mengalami pesan kesalahan saat mencoba memulai sistem Linux. Pesan tersebut berbunyi: “Verifying shim SBAT data failed: Security Policy Violation. Something has gone seriously wrong: SBAT self-check failed: Security Policy Violation.”

SBAT Gagal Deteksi Dual-Boot

Pembaruan SBAT seharusnya tidak diaktifkan apabila sistem mendeteksi adanya konfigurasi dual-boot. Sayangnya, sistem pendeteksi ini sering gagal mengenali keberadaan Linux di samping Windows. Akibatnya, SBAT tetap diaktifkan dan menyebabkan masalah booting seperti yang dialami banyak pengguna.

Microsoft mengonfirmasi bahwa pembaruan keamanan Windows yang dirilis pada Patch Tuesday bulan Mei telah memperbaiki masalah ini. Namun, perusahaan asal Redmond tersebut tidak menjelaskan secara rinci bagaimana perbaikannya dilakukan. Penjelasan yang tersedia hanya menyiratkan bahwa pembaruan SBAT tetap dilanjutkan, namun dengan sistem pendeteksian dual-boot yang telah disempurnakan. Walau begitu, tidak ada konfirmasi resmi mengenai mekanisme pastinya.

Sistem yang Terpengaruh

Masalah ini mempengaruhi berbagai versi sistem operasi Windows. Di antaranya adalah Windows Server 2022, 2019, 2016, 2012 R2, dan 2012. Selain itu, versi desktop juga terdampak, termasuk Windows 11 versi 23H2, 22H2, dan 21H2, serta Windows 10 versi 22H2 dan 21H2. Bahkan versi lama seperti Windows 10 Enterprise 2015 LTSB juga termasuk dalam daftar.

Pembaruan SBAT bermasalah hanya terdapat pada versi bulan Agustus, karena Microsoft sudah tidak menyertakannya lagi dalam pembaruan September dan seterusnya. Oleh karena itu, pengguna yang mengalami masalah disarankan untuk memastikan bahwa sistem mereka telah menerima pembaruan keamanan terbaru bulan Mei untuk menghindari gangguan lebih lanjut.

Microsoft belum memberikan alat resmi untuk memperbaiki masalah ini secara manual, namun pengguna disarankan memeriksa kembali konfigurasi dual-boot mereka dan memastikan sistem telah diperbarui ke versi terkini demi stabilitas dan keamanan.