Google Resmi Meluncurkan Seri Pixel 10 dan Masa Depan AI di Acara Made by Google 2025

Techno

Google telah selesai menggelar acara tahunannya, Made by Google 2025. Tidak hanya memperkenalkan jajaran perangkat keras terbaru seperti seri Pixel 10, acara tahun ini juga menjadi panggung utama bagi Google untuk memamerkan visi strategisnya dalam persaingan kecerdasan buatan (AI) yang semakin memanas.

Suasana Baru yang Lebih Segar

Dalam acara ‘Made by Google 2025’ yang digelar di New York, Google menghadirkan sesuatu yang tidak terduga: suasana yang lebih cair dan menyenangkan. Dipandu oleh Jimmy Fallon dari ‘The Tonight Show’, acara ini dikemas lebih mirip sebuah acara bincang-bincang daripada presentasi teknologi yang kaku. Para presenter dan bintang tamu selebriti tampak lebih santai dan tidak seperti sedang membacakan naskah yang telah mereka hafalkan selama berminggu-minggu. Semua orang tampak benar-benar menikmati momen saat mereka memperkenalkan produk-produk terbaru Google.

Jajaran Perangkat Keras Terbaru

Setelah berbulan-bulan diwarnai bocoran dan rumor, lini ponsel Pixel 10 kini telah terungkap secara resmi, lengkap dengan spesifikasi dan tanggal rilisnya. Jajaran ini mencakup Pixel 10, Pixel 10 Pro, dan Pixel 10 Pro XL. Ponsel-ponsel ini mempertahankan desain yang sama dengan seri Pixel 9, namun ditenagai oleh prosesor baru, Tensor G5, yang menurut Google lebih bertenaga sekaligus lebih efisien dalam penggunaan daya.

Sebuah kejutan hadir pada model dasar Pixel 10. Di bilah kameranya, kini terdapat kamera telefoto khusus yang baru, melengkapi kamera wide dan ultrawide yang sudah ada. Kamera ini memiliki kemampuan 5x optical zoom yang sama dengan model pro, namun dengan sensor beresolusi lebih rendah dan lensa dengan aperture yang lebih sempit.

Selain itu, Google juga mengumumkan Pixel Watch 4 yang membuat lompatan besar dalam pelacakan kesehatan dan kebugaran, serta Pixel Buds 2A yang baru sebagai alternatif terjangkau dari Buds Pro 2 dengan banyak fitur dan kualitas yang serupa.

Bukan Sekadar Ponsel, Ini Tentang Strategi AI

Meskipun Google membuat gebrakan besar dengan seri smartphone Pixel 10-nya, fokus strategis yang sesungguhnya bagi raksasa teknologi ini adalah fitur-fitur perangkat lunak yang didukung oleh model AI Gemini. Ini adalah upaya Google untuk bersaing dengan pemain seperti OpenAI dan Perplexity di ranah AI konsumen.

Google memamerkan serangkaian fitur AI canggih. Contohnya, fitur “Magic Cue” dapat menelusuri informasi dari berbagai aplikasi dan menyajikannya kepada pengguna saat dibutuhkan. “Camera Coach” dapat memberikan tips kepada pengguna tentang cara menyesuaikan framing dan aspek lain untuk mendapatkan foto yang sempurna. Selain itu, fitur terjemahan langsung untuk panggilan telepon kini juga tersedia.

Semua ini memberikan gambaran sekilas tentang masa depan yang disebut “agentic AI”, di mana asisten AI super cerdas dapat menjalankan tugas-tugas kompleks untuk pengguna.

Peluang Unik Google di Tengah Persaingan Ketat

Ini adalah momen krusial bagi Google untuk memberikan jawaban, di tengah kekhawatiran bahwa pengguna dan pendapatan dari produk pencarian utamanya dapat tergerus seiring semakin banyaknya orang yang beralih ke pesaing seperti Perplexity dan ChatGPT dari OpenAI.

Di sinilah letak peluang unik Google. Perusahaan ini mengembangkan Android, sistem operasi yang terpasang di lebih dari tiga miliar perangkat di seluruh dunia, yang sebagian besarnya adalah smartphone.

“Perusahaan ini melompati para pesaingnya seperti OpenAI dan DeepSeek dengan memanfaatkan aksesnya ke miliaran pengguna Android, yang memungkinkan distribusi, integrasi, dan jangkauan kasus penggunaan yang lebih luas untuk Gemini dalam skala besar,” kata Neil Shah, mitra di Counterpoint Research, kepada CNBC.

Ben Wood, kepala analis di CCS Insight, menambahkan bahwa smartphone adalah “perangkat konsumen yang paling meresap di planet ini” dan Google sekarang memiliki “peluang untuk membuat orang-orang terbiasa dengan Gemini.”

Pixel sebagai Etalase, Bukan Senjata Utama

Google tidak perlu menjual ponsel Pixel dalam jumlah besar untuk meraih kesuksesan AI di mata konsumen. Faktanya, menurut International Data Corporation (IDC), pangsa pasar Pixel hanya 0.3% dari pasar smartphone global pada paruh pertama tahun ini, jauh di bawah Samsung (23%) dan Apple (11.8%).

Namun, tujuan Google dengan smartphone-nya adalah untuk memamerkan yang terbaik yang ditawarkan Android dari segi perangkat lunak dan AI. Pada titik itu, para pemegang lisensi Android, seperti Samsung dan Xiaomi, kemungkinan besar akan tertarik untuk mengadopsi beberapa fitur canggih tersebut di ponsel baru mereka. Dengan cara ini, inovasi AI Google dapat menjangkau pasar yang jauh lebih luas daripada sekadar pengguna Pixel saja.